Metode Penulisan Karya Ilmiah Menurut "APA" Style
Apa itu APA? APA adalah singkatan dari American Psychological Association (APA). Gaya penulisan ini digunakan dalam bidang psikologi, dan juga dalam bidang sosial termasuk bidang Pendidikan dan Teologi. APA dapat dipakai untuk menulis artikel, jurnal, laporan tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi di perguruan tinggi berupa Universitas, Institut, Sekolah Tinggi dan Akademi. Dengan kata lain, siapapun yang menulis artikel ilmiah (artikel, jurnal, laporan tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi) dapat memilih salah satu gaya sitasi atau pengutipan dalam penulisan karya ilmiah yaitu American Psychological Association (APA).
Berikut contoh penulisan karya ilmiah berdasarkan format APA (American Psychological Association) style yang umumnya dipakai dalam bidang ilmu social. APA Style sering mengalami revisi, dengan demikian kita akan menemukan APA Style edisi revisi, khususnya edisi revisi ke-6. APA Style yang memiliki dua bagian utama dalam penulisan sitasi, yaitu:
Pertama, mengutip dalam teks (In-text citations). In-Text Citations (sitasi dalam tubuh teks) bermanfaat untuk mengarahkan pembaca menemukan informasi yang utuh sumber kutipan dalam daftar pustaka yang digunakan oleh mereka yang mengadakan penulisan karya ilmiah.
Kedua daftar pustaka / bibliografi (List of references). List of references berfungsi untuk mengarahkan pembaca menemukan informasi tentang daftar pustaka secara utuh tentang sumber informasi yang dirujuk oleh mereka yang mengadakan penulisan ilmiah. Selanjutnya, letak List of references ditempatkan pada halaman akhir dari sebuah karya ilmiah.
Untuk menggunakan APA dalam penulisan karya ilmiah (Skripsi) maka ada beberapa pedoman dasar In Text Citations yang perlu diperhatikan dan dipakai dalam mensitasi sumber-sumber kutipan. Pedoman yang dimaksud antara lain:
1. Penulis karya ilmiah dapat menempatkan sumber kutipan yang ditulis diawal atau akhir kutipan.
2. Penulis karya ilmiah dapat menempatkan sumber kutipan (pada awal atau akhir kutipan) tidak boleh mengaburkan bagian yang dikutip
3. Penulis karya ilmiah dapat memahami bahwa format in text citation menggunakan metode author-date, yaitu nama terakhir pengarang dan tahun terbit sumber yang dikutip muncul dalam teks, contoh (Retnawati, 2014), dan referensi harus muncul lengkap di daftar pustaka pada akhir tulisan.
4. Penulis karya ilmiah dapat mencantuman halaman sumber kutipan setelah tahun bersifat wajib jika isi teks yang dikutip jelas letak halamannya. Tetapi jika kutipan gagasan / ide dari sumber referensi tidak langsung, tidak perlu menyebutkan nomor halaman dalam pengutipan teks
5. Penulis karya ilmiah dapat e cantuman kutipan singkat yang terdiri dari nama pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halaman yang didahului tanda ‘p.’
6. Penulis karya ilmiah dapat mencantumkan seluruh sumber referensi yang dikutip dalam teks harus muncul dalam daftar pustaka
7. Penulis karya ilmiah dapat menempatkan kata pertama untuk proper noun (nama orang, tempat, dan nama benda secara spesifik), termasuk nama dan inisial pengarang selalu kapital, contoh M. Hatta, D. Jones
8. Penulis karya ilmiah dapat mencantumkan semua kata dalam judul kapital dan dicetak miring The Closing of the American Mind (Catatan: dalam daftar pustaka hanya kata pertama yang dikapitalkan. The Closing of the American mind
9. Penulis karya ilmiah dapat mencantumkan semua judul karya jenis buku, dokumentasi, album, film dicetak miring, contoh The Closing of the American Mind
10.Penulis karya ilmiah dapat mencantumkan semua judul karya artikel diberi tanda kutip “…”,contoh : “Multimedia Narration: Constructing Possible Worlds"; "The One Where Chandler Can't Cry."
11.Penulis karya ilmiah dapat mencantumkan kutipan panjang lebih dari 40 kata maka tanda kutip tidak diperlukan. Penulisan kutipan dimulai dari baris baru dengan indent ½ inch dari margin kiri yaitu dalam tempat yang sama pada paragraf baru.
12.Penulis karya ilmiah dapat memparaphrase atau ringkasan sebuah ide atau gagasan dari suatu karya tulis lain, hanya diperlukan rujukan nama pengarang dan tahun terbit, namun disarankan oleh APA untuk memberikan nomor halaman.
13.Penulis karya ilmiah dapat memperhatikan penulis buku yang lebih dari 3 orang dengan prinsip, jika penulis lebih dari dua orang, hanya nama belakang penulis pertama yang ditulis sebagai sumber kutipan, diikuti et al., kemudian tahun dan halaman sumber kutipan.
14.Penulis karya ilmiah dapat memperhatikan terjemahan, yaitu jika sumber kutipan merupakan literatur terjemahan seperti buku, artikel, dll, maka yang disebut sebagai sumber adalah nama penulis asli (bukan penerjemah), diikuti tahun penerbitan literatur asli (bukan tahun penerbitan hasil terjemahan).
Contoh
Author, A. A. (1967). Judul buku. Tempat terbit: Penerbit.
Calfee, R. C., & Valencia, R. R. (1991). APA guide to preparing manuscripts for journal publication. Washington, DC: American Psychological
Semoga bermanfaat
Berikut contoh penulisan karya ilmiah berdasarkan format APA (American Psychological Association) style yang umumnya dipakai dalam bidang ilmu social. APA Style sering mengalami revisi, dengan demikian kita akan menemukan APA Style edisi revisi, khususnya edisi revisi ke-6. APA Style yang memiliki dua bagian utama dalam penulisan sitasi, yaitu:
Pertama, mengutip dalam teks (In-text citations). In-Text Citations (sitasi dalam tubuh teks) bermanfaat untuk mengarahkan pembaca menemukan informasi yang utuh sumber kutipan dalam daftar pustaka yang digunakan oleh mereka yang mengadakan penulisan karya ilmiah.
Kedua daftar pustaka / bibliografi (List of references). List of references berfungsi untuk mengarahkan pembaca menemukan informasi tentang daftar pustaka secara utuh tentang sumber informasi yang dirujuk oleh mereka yang mengadakan penulisan ilmiah. Selanjutnya, letak List of references ditempatkan pada halaman akhir dari sebuah karya ilmiah.
Untuk menggunakan APA dalam penulisan karya ilmiah (Skripsi) maka ada beberapa pedoman dasar In Text Citations yang perlu diperhatikan dan dipakai dalam mensitasi sumber-sumber kutipan. Pedoman yang dimaksud antara lain:
1. Penulis karya ilmiah dapat menempatkan sumber kutipan yang ditulis diawal atau akhir kutipan.
2. Penulis karya ilmiah dapat menempatkan sumber kutipan (pada awal atau akhir kutipan) tidak boleh mengaburkan bagian yang dikutip
3. Penulis karya ilmiah dapat memahami bahwa format in text citation menggunakan metode author-date, yaitu nama terakhir pengarang dan tahun terbit sumber yang dikutip muncul dalam teks, contoh (Retnawati, 2014), dan referensi harus muncul lengkap di daftar pustaka pada akhir tulisan.
4. Penulis karya ilmiah dapat mencantuman halaman sumber kutipan setelah tahun bersifat wajib jika isi teks yang dikutip jelas letak halamannya. Tetapi jika kutipan gagasan / ide dari sumber referensi tidak langsung, tidak perlu menyebutkan nomor halaman dalam pengutipan teks
5. Penulis karya ilmiah dapat e cantuman kutipan singkat yang terdiri dari nama pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halaman yang didahului tanda ‘p.’
6. Penulis karya ilmiah dapat mencantumkan seluruh sumber referensi yang dikutip dalam teks harus muncul dalam daftar pustaka
7. Penulis karya ilmiah dapat menempatkan kata pertama untuk proper noun (nama orang, tempat, dan nama benda secara spesifik), termasuk nama dan inisial pengarang selalu kapital, contoh M. Hatta, D. Jones
8. Penulis karya ilmiah dapat mencantumkan semua kata dalam judul kapital dan dicetak miring The Closing of the American Mind (Catatan: dalam daftar pustaka hanya kata pertama yang dikapitalkan. The Closing of the American mind
9. Penulis karya ilmiah dapat mencantumkan semua judul karya jenis buku, dokumentasi, album, film dicetak miring, contoh The Closing of the American Mind
10.Penulis karya ilmiah dapat mencantumkan semua judul karya artikel diberi tanda kutip “…”,contoh : “Multimedia Narration: Constructing Possible Worlds"; "The One Where Chandler Can't Cry."
11.Penulis karya ilmiah dapat mencantumkan kutipan panjang lebih dari 40 kata maka tanda kutip tidak diperlukan. Penulisan kutipan dimulai dari baris baru dengan indent ½ inch dari margin kiri yaitu dalam tempat yang sama pada paragraf baru.
12.Penulis karya ilmiah dapat memparaphrase atau ringkasan sebuah ide atau gagasan dari suatu karya tulis lain, hanya diperlukan rujukan nama pengarang dan tahun terbit, namun disarankan oleh APA untuk memberikan nomor halaman.
13.Penulis karya ilmiah dapat memperhatikan penulis buku yang lebih dari 3 orang dengan prinsip, jika penulis lebih dari dua orang, hanya nama belakang penulis pertama yang ditulis sebagai sumber kutipan, diikuti et al., kemudian tahun dan halaman sumber kutipan.
14.Penulis karya ilmiah dapat memperhatikan terjemahan, yaitu jika sumber kutipan merupakan literatur terjemahan seperti buku, artikel, dll, maka yang disebut sebagai sumber adalah nama penulis asli (bukan penerjemah), diikuti tahun penerbitan literatur asli (bukan tahun penerbitan hasil terjemahan).
Contoh
Author, A. A. (1967). Judul buku. Tempat terbit: Penerbit.
Calfee, R. C., & Valencia, R. R. (1991). APA guide to preparing manuscripts for journal publication. Washington, DC: American Psychological
Semoga bermanfaat
0 Response to "Metode Penulisan Karya Ilmiah Menurut "APA" Style"
Post a Comment