Metode Penulisan Karya Ilmiah Model Turabian
Tujuan Pelajaran
Setelah membaca artikel dalam blog ini, pembaca mampu menerapkan metode penulisan karya ilmiah dengan Gaya (style) Turabian atau "Chicago Manual Style" dalam membuat citasi (kutipan) untuk skripsi, tesis, disertasi, paper, makalah, jurnal, prosiding.
Materi
Turabian Style atau Chicago Manual Style (CMS) merupakan salah satu model atau gaya penulisan (citasi) dalam karya ilmiah di perguruan tinggi maupun dalam bidang-bidang non akademik yang bernuansa ilmiah. Saya katakan demikian karena kegiatan ilmiah mesti memiliki sumber-sumber referensi, tanpa referensi yang berbobot, sebuah karya ilmiah tidak dapat dikatakan ilmiah. Dengan demikian perlu ada sistem yang mengatur, salah satu sistem itu yakni "Gaya penulisan model Turabian".
Gaya penulisan "Turabian" meliputi citasi sumber-sumber sitasi (kutipan), dan cara sitasi daftar buku, serta pengaturan format penulisan seperti jarak antara kiri, kanan, atas dan bawah; pengaturan judul dan sub judul serta anak sub judul. Dengan kata lain, bila seseorang menulis karya ilmiah maka ia harus memperhatikan penggunaan gaya penulisan. Bila menggunakan gaya Turabian maka aturan-aturan dalam gaya Turabian harus dipergunakan secara konsisten dalam mengutip dan bagian-bagian lain dalam suatu karya ilmiah.
Jadi, karya ilmiah dalam konteks perguruan tinggi yang dibahas dalam blog hanya meliputi:
1. skripsi
2. tesis
3. disertasi
4. paper dan
5. makalah.
Penulisan karya ilmiah pada 5 jenis karya ilmiah di atas harus memperhatikan apa yang disebut dengan "citasi" atau pengutipan. Pengutipan tersebut berguna untuk menyatakan kepada pembaca bahwa karya ilmiah yang dibuat oleh civitas akademika adalah karya ilmiah yang asli dan bukan plagiat. Citasi tersebut dapat membuktikan aspek ilmiah yaitu dapat dibuktikan kebenaran atau sesuai aslinya. Untuk maksud inilah kita kenal ada beragam gaya penulisan citasi atau kutipan-kutipan. Salah satunya yakni gaya penulisan karya ilmiah model "Turabian". Gaya ini sering disebut "Chicago Manual Style" (CMS).
Model penulisan citasi ini mesti dipelajari dan diterapkan secara baik dan benar oleh civitas akademika perguruan tinggi.
Dengan gaya penulisan karya ilmiah model "Turabian" maka setiap yang menyusun karya ilmiah dapat secara bebas atau ditentukan sekolah/perguruan tinggi dalam memilih model penulisan fotenote dan daftar pustaka menurut gaya "Turabian".
Perlu juga diketahui bahwa ada istilah yang sering dipakai dalam metode penulisan karya ilmiah gaya Chicago Manual Style sering disebut format Chicago. Format ini sama dengan format yang dikemukakan oleh Kate L. Turabian.
Format sitasi untuk pengutipan
Dalam penulisan karya ilmiah skripsi, tesis, disertasi, paper dan makalah, penulis memerlukan informasi yang hendak ditulis berdasarkan sumber-sumber lain yang hendak dikemukakan. Untuk maksud ini maka diperlukan sitasi atau kutipan. Ada kutipan tidak langsung dan kutipan langsung. Baik kutipan langsung maupun tidak langsung, memerlukan sumber. Terhadap kutipan yang diambil penulis, perlu mencantumkan sumber kutipan. Tindakan inilah yang disebut dengan sitasi, dan setiap sitasi ditulis berdasarkan gaya penulisan seperti gaya penulisan Turabian.
Contoh sitasi
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Penelitian ilmiah selalu dimulai dengan masalah. Masalah dalam penelitian ilmiah sebagaimana yang dikemukan oleh Locke, Spirduso dan Silverman (1993:47) dalam Andreas Subayo, yaitu "masalah adalah pengalaman ketika kita menghadapi situasi yang tidak memuaskan."1
1Andreas B. Subagyo, Pengantar Riset Kuantitatif dan Kualitatif Termasuk Riset Teologi dan Keagamaan (Bandung : Kalam Hidup, 2004), 180
Dalam contoh di atas, citasi ditandai dengan tanda kutip dan diakhiri dengan nomor sitasi atau kutipan dengan angka 1. Kemudian dibuat catatan kaki dengan cara pembuatan catatan kaki menurut "Chicago Manual Style" yaitu: Nama penulis buku, judul buku tanpa diakhiri dengan tanda baca titik maupun koma, kemudian nama tempat penerbit dan tahun terbit yang dipisah dengan tanda titik dua yang ditempatkan dalam tanda kurung, dan terakhir dibuat tanda koma dibelakang penutup kurung dan cantumkan nomor halaman pengutipan dari buku yang dikutip.
Format Penulisan Jarak antar Bab dan sub Bab, jarak kertas bagian atas, bawah, kanan dan kiri.
Dalam penulisan model Turabian, sub judul bab tidak diberi nomorisasi atau huruf abjad mulai dari A dan seterusnya. Hal ini disebabkan karena dalam model penulisan Turabian, tidak menggunakan nomorisasi. sub Judul Bab dan anak sub judul bab dan seterusnya tidak dibuat nomorisasi.
Format Sitasi Daftar Pustaka
Subagyo Andreas B., Pengantar Riset Kuantitatif dan Kualitatif Termasuk Riset Teologi dan Keagamaan (Bandung : Kalam Hidup, 2004)
Dalam membuat daftar pustaka yang menggunakan model atau gaya Turabian maka cara penulisan daftar pustaka yaitu:
1. Menulis nama penulis buku dengan menulis terlebih dahulu marga kemudian nama kecil.
2. Menulis judul buku
3. Menulis tempat, penerbit dan tahun penerbitan
4. Menghilangkan nomor halaman.
Lihat contoh di atas
Lengkapnya sub judul dari Bab I Skripsi sbb:
Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Pembatasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bila model Penulisan Karya Ilmiah Non Turabian, maka cara penulisan Judul Bab dan Sub judul Bab akan dipakai abjad sbb:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
Demikian penulisan ini dan semoga bermanfaat
Setelah membaca artikel dalam blog ini, pembaca mampu menerapkan metode penulisan karya ilmiah dengan Gaya (style) Turabian atau "Chicago Manual Style" dalam membuat citasi (kutipan) untuk skripsi, tesis, disertasi, paper, makalah, jurnal, prosiding.
Materi
Turabian Style atau Chicago Manual Style (CMS) merupakan salah satu model atau gaya penulisan (citasi) dalam karya ilmiah di perguruan tinggi maupun dalam bidang-bidang non akademik yang bernuansa ilmiah. Saya katakan demikian karena kegiatan ilmiah mesti memiliki sumber-sumber referensi, tanpa referensi yang berbobot, sebuah karya ilmiah tidak dapat dikatakan ilmiah. Dengan demikian perlu ada sistem yang mengatur, salah satu sistem itu yakni "Gaya penulisan model Turabian".
Gaya penulisan "Turabian" meliputi citasi sumber-sumber sitasi (kutipan), dan cara sitasi daftar buku, serta pengaturan format penulisan seperti jarak antara kiri, kanan, atas dan bawah; pengaturan judul dan sub judul serta anak sub judul. Dengan kata lain, bila seseorang menulis karya ilmiah maka ia harus memperhatikan penggunaan gaya penulisan. Bila menggunakan gaya Turabian maka aturan-aturan dalam gaya Turabian harus dipergunakan secara konsisten dalam mengutip dan bagian-bagian lain dalam suatu karya ilmiah.
Jadi, karya ilmiah dalam konteks perguruan tinggi yang dibahas dalam blog hanya meliputi:
1. skripsi
2. tesis
3. disertasi
4. paper dan
5. makalah.
Penulisan karya ilmiah pada 5 jenis karya ilmiah di atas harus memperhatikan apa yang disebut dengan "citasi" atau pengutipan. Pengutipan tersebut berguna untuk menyatakan kepada pembaca bahwa karya ilmiah yang dibuat oleh civitas akademika adalah karya ilmiah yang asli dan bukan plagiat. Citasi tersebut dapat membuktikan aspek ilmiah yaitu dapat dibuktikan kebenaran atau sesuai aslinya. Untuk maksud inilah kita kenal ada beragam gaya penulisan citasi atau kutipan-kutipan. Salah satunya yakni gaya penulisan karya ilmiah model "Turabian". Gaya ini sering disebut "Chicago Manual Style" (CMS).
Model penulisan citasi ini mesti dipelajari dan diterapkan secara baik dan benar oleh civitas akademika perguruan tinggi.
Dengan gaya penulisan karya ilmiah model "Turabian" maka setiap yang menyusun karya ilmiah dapat secara bebas atau ditentukan sekolah/perguruan tinggi dalam memilih model penulisan fotenote dan daftar pustaka menurut gaya "Turabian".
Perlu juga diketahui bahwa ada istilah yang sering dipakai dalam metode penulisan karya ilmiah gaya Chicago Manual Style sering disebut format Chicago. Format ini sama dengan format yang dikemukakan oleh Kate L. Turabian.
Format sitasi untuk pengutipan
Dalam penulisan karya ilmiah skripsi, tesis, disertasi, paper dan makalah, penulis memerlukan informasi yang hendak ditulis berdasarkan sumber-sumber lain yang hendak dikemukakan. Untuk maksud ini maka diperlukan sitasi atau kutipan. Ada kutipan tidak langsung dan kutipan langsung. Baik kutipan langsung maupun tidak langsung, memerlukan sumber. Terhadap kutipan yang diambil penulis, perlu mencantumkan sumber kutipan. Tindakan inilah yang disebut dengan sitasi, dan setiap sitasi ditulis berdasarkan gaya penulisan seperti gaya penulisan Turabian.
Contoh sitasi
Latar Belakang Masalah
Penelitian ilmiah selalu dimulai dengan masalah. Masalah dalam penelitian ilmiah sebagaimana yang dikemukan oleh Locke, Spirduso dan Silverman (1993:47) dalam Andreas Subayo, yaitu "masalah adalah pengalaman ketika kita menghadapi situasi yang tidak memuaskan."1
1Andreas B. Subagyo, Pengantar Riset Kuantitatif dan Kualitatif Termasuk Riset Teologi dan Keagamaan (Bandung : Kalam Hidup, 2004), 180
Dalam contoh di atas, citasi ditandai dengan tanda kutip dan diakhiri dengan nomor sitasi atau kutipan dengan angka 1. Kemudian dibuat catatan kaki dengan cara pembuatan catatan kaki menurut "Chicago Manual Style" yaitu: Nama penulis buku, judul buku tanpa diakhiri dengan tanda baca titik maupun koma, kemudian nama tempat penerbit dan tahun terbit yang dipisah dengan tanda titik dua yang ditempatkan dalam tanda kurung, dan terakhir dibuat tanda koma dibelakang penutup kurung dan cantumkan nomor halaman pengutipan dari buku yang dikutip.
Format Penulisan Jarak antar Bab dan sub Bab, jarak kertas bagian atas, bawah, kanan dan kiri.
Dalam penulisan model Turabian, sub judul bab tidak diberi nomorisasi atau huruf abjad mulai dari A dan seterusnya. Hal ini disebabkan karena dalam model penulisan Turabian, tidak menggunakan nomorisasi. sub Judul Bab dan anak sub judul bab dan seterusnya tidak dibuat nomorisasi.
Format Sitasi Daftar Pustaka
Subagyo Andreas B., Pengantar Riset Kuantitatif dan Kualitatif Termasuk Riset Teologi dan Keagamaan (Bandung : Kalam Hidup, 2004)
Dalam membuat daftar pustaka yang menggunakan model atau gaya Turabian maka cara penulisan daftar pustaka yaitu:
1. Menulis nama penulis buku dengan menulis terlebih dahulu marga kemudian nama kecil.
2. Menulis judul buku
3. Menulis tempat, penerbit dan tahun penerbitan
4. Menghilangkan nomor halaman.
Lihat contoh di atas
Lengkapnya sub judul dari Bab I Skripsi sbb:
Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Pembatasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bila model Penulisan Karya Ilmiah Non Turabian, maka cara penulisan Judul Bab dan Sub judul Bab akan dipakai abjad sbb:
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
Demikian penulisan ini dan semoga bermanfaat
0 Response to "Metode Penulisan Karya Ilmiah Model Turabian"
Post a Comment