Membudayakan Teori Sitasi dalam Penulisan Karya Ilmiah
Sitasi atau pengutipan menjadi budaya di dalam masyarakat ilmiah. Masyarakat ilmiah adalah kelompok sosial tertentu yang memiliki kegiatan dalam mengadakan penelitian ilmiah dalam beragam bentuk seperti penelitian untuk skripsi, tesis dan disertasi. Selain itu, ada pula kegiatan ilmiah diluar tugas akhir di perguruan tinggi seperti menulis paper, makalah dan jurnal ilmiah. Bentuk-bentuk karya ilmiah yang telah disebutkan tentunya tidak dibuat hanya berdasarkan pemikiran penulis atau peneliti tetapi juga ada pemikiran-pemikiran orang lain yang dikutip dan dimasukan dalam sebuah penulisan karya ilmiah. Dalam konteks inilah maka perlu "sitasi" atau pengutipan.
Sitas atau pengutipan menunjukkan bahwa sang peneliti menghargai karya pemikiran orang lain. Dengan membuat sitasi maka seseorang terhindar dari pelagiarism.Tentu dalam sitasi ada beberapa metode yang telah dihasilkan dan dipakai di seluruh dunia. Penelitian seperti di bidang psikologi telah melahirkan sebuah aturan tentang sitasi untuk penulisan konsep-konsep yang berhubungan dengan sebuah variabel atau beberapa variabel yang diteliti, dan juga metode menulis daftar pustaka sesuai sitasi yang dihasilkan dalam asosiasi psikologi seperti yang dihasilkan dalam American Psychological Association (APA). Bagi yang menggunakan metode citasi APA harus konsisten yaitu pada saat mengutip mesti menggunakan metode sitasi APA demikian juga ketika membuat Daftar Pustaka, harus membuat sesuai dengan aturan APA.
Contoh
Sitasi model (gaya) metode APA
Kutipan:
“Okultisme adalah studi tentang kuasa-kuasa yang bertentangan dengan kuasa Tuhan.” (Yonas Muanley, 2020, hlm.20), maka studi okultisme menolong setiap orang untuk mengenal cara kerja setan dan berusaha untuk melawannya dalam kekuatan Tuhan.
Contoh di atas adalah kutipan yang kurang dari 40 kata.
Daftar Pustaka
Muanley, Yonas. 2020. Pembimbing ke Dalam Teologi
Sistematika. Jakarta : YM Press.
Pada tahun 1998, Jones membandingkan kinerja siswa ...
Nama penulis disebutkan dalam kalimat
Menurut Jones (1998), “Mahasiswa sering mengalami kesulitan dalam menggunakan gaya APA, khususnya ketika pertama kalinya mereka "(hlm. 199).
Kutipan langsung panjang
Yang dimaksud dengan kutipan langsung panjang adalah pernyataan seseorang dalam buku yang dikutip secara persis yang terdiri dari 40 kata lebih. Kutipan langsung demikian ditulis dalam paragraf tersendiri, dengan jarak 5 ketuk/spasi dari margin kiri, dan tetap dalam jarak 1,5 spasi (seperti teks).
Studi Yonas tahun 2021 menemukan hal-hal berikut: Siswa sering mengalami kesulitan dalam menggunakan model-model sitasi seperti APA, khususnya pada saat pertama kali mengutip sumber. Kesulitan ini terjadi karena beberapafaktor sehingga mengakibatkan siswa gagal membeli buku petunjuk penulisan sitasi seperti model APA dll.(hlm. 30).
0 Response to "Membudayakan Teori Sitasi dalam Penulisan Karya Ilmiah"
Post a Comment